Makalah Kelompok Pecinta Alam

 BAB I
PENDAHULUAN

A. Definisi Kelompok Sosial

Kelompok sosial mengandung pengertian suatu kumpulan dari individu-individu yang saling berinteraksi sehingga menumbuhkan perasaan bersama.

Berikut ini adalah engertian kelompok sosial dari beberapa ahli.

a. Menurut Soerjono Soekanto, kelompo adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama karena saling berhubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi.

b. Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, istilah kelompok sosial diartikan sebagai kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.

c. Menurut George Homans, kelompok adalah kumpulan individdu yang melakukan kegiatan, interaksi dan memiliki perasaan untuk membentuk suatu keseluruhan yang terorganisasi dan berhubungan secara timbal balik.

Menurut Soerjono Soekanto, suatu himpunan manusia dikatakan kelompok sosial apabila memenuhi persyaratan berikut ini :

a. Setiap anggota kelompok memiliki kesadaran bahwa dia bagian dari kelompok tersebut.

b. Memiliki struktur sosial sehingga kelangsungan hidup kelompok tergantung pada kesungguhan para anggotanya dalam melaksanakan perannya.

c. Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya.
d. Memiliki kepentingan bersama.
e. Adanya interaksi dan komunikasi diantara anggotanya.


B. Ciri-ciri Kelompok Sosial

  1. Merupakan satuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kesatuan manusia yang lain.
  2. Memiliki struktur sosial, yang setiap anggotanya memiliki status dan peran tertentu.
  3. Memiliki norma-norma yang mengatur di antara hubungan para anggotanya.
  4. Memiliki kepentingan bersama
  5. Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya.

C. Dasar Pembentukan Kelompok Sosial

  1. Faktor kepentingan yang sama (Common Interest)
  2. Faktor darah / keturunan yang sama (common in cestry)
  3. Faktor geografis
  4. Factor daerah asal yang sama


BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Pencinta Alam

Kalau kita putar mesin waktu kita, sebenarnya "orang orang PA" itu sudah ada sebelum Indonesia merdeka. Tahun 1912, di Nusantara sudah ada yang namanya De Nederlandsh Indische Vereneging Tot Natuur Rescherming. Hingga pada tahun 1937 terbentuklah Bescherming Afdeling Van’t Land Plantetuin. Inilah kegiatan kepencintaalaman mulai aktif.

Secara umum orang tahu pecinta alam, mereka adalah orang yang suka atau punya hobi naik gunung dengan rambut gondrong, pakaian, aksesoris yang khas menandakan seorang pecinta alam. Sayangnya opini yang menempel pada diri PA ini lebih menjurus pada konotasi yang negative, ini lebih karena sering terjadinya praktek-praktek vandalisme di gunung, tempat wanawisata bahkan dipuncak gunung sekalipun ada coretan-coretan iseng. Terlepas dari apakah ini perbuatan seorang pecinta alam atau hanya kebetulan orang yang iseng saja yang naik gunung membawa spidol atau cat semprot.

Istilah pecinta alam sendiri di gagaskan oleh Soe Hok Gie pada suatu sore, 8 Nopember 1964, ketika mahasiswa FSUI sedang beristirahat setelah mengadakan kerjabakti di TMP Kalibata. Sebenarnya gagasan ini, seperti yang dikemukakan Sdr. Soe sendiri, diilhami oleh organisasi pencinta alam yang didirikan oleh beberapa orang mahasiswa FSUI pada tanggal 19 Agustus 1964 di Puncak Gunung Pangrango. Organisasi yang bernama Ikatan Pencinta Alam Mandalawangi itu keanggotaannya tidak terbatas di kalangan mahasiswa saja. Semua yang berminat dapat menjadi anggota setelah melalui seleksi yang ketat. Sayangnya organisasi ini mati pada usianya yang kedua.

Setelah berbincang – bincang selama kurang lebih satu jam, semua yang hadir antara lain : Soe Hok Gie, Maulana, Koy Gandasuteja, Ratnaesih (kemudian menjadi Ny. Maulana), Edhi Wuryantoro, Asminur Sofyan Udin, D armatin Suryadi, Judi Hidayat Sutarnadi, Wahjono, Endang Puspita, Rahayu, Sutiarti (kemudian menjadi Ny. Judi Hidayat), setuju untuk membicarakan gagasan tadi pada keesokan harinya di FSUI.

Pertemuan kedua diadakan di Unit III bawah gedung FSUI Rawamangun, didepan ruang perpustakaan. Hadir pada saat itu semua yang sudah disebut ditambah Sdr. Herman O. Lantang yang pada saat itu menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa FSUI. Pada saat itu Sdr. Udin mengusulkan nama organisasi yang akan lahir itu IMPALA, singkatan dari Ikatan Mahasiswa Pencinta Alam.”Biar keren deh, namanya seperti OKB (Orang Kaya Baru, tetapi isinya gembel melulu),”ujarnya. Setelah pendapat ditampung, akhirnya diputuskan nama organisasi yang akan lahir itu IMPALA. Kemudian pembicaraan dilanjutkan dengan membahas kapan dan dimana IMPALA akan diresmikan.

Namun nama IMPALA diubah menjadi MAPALA PRAJNAPARAMITA yang diusulkan oleh Drs. Bambang Soemadio dan Drs. Moendardjito. samapi akhirnya diresmikannya organisasi ini pada tanggal 11 Desember 1964 dengan peserta mencapai lebih dari 30 orang, hingga memasuki era 70an, karena begitu banyaknya organisasi yang berbau kepencintaalaman di beberapa fakultas di UI, sehingga padaa akhirnya timbulah kesepakatan untuk menggabungkan semua organisasi itu dalam satu wadah, yaitu MAPALA UI. Hingga sekarang, sudah banyak organisasi Pencinta Alam yang terbentuk di wilayah kampus bahkan di tingkat sekolah menengah sekalipun.

B. Ciri – Ciri Pecinta Alam

Ciri dari kelompok pecinta alam antara lain :

  • Secara filosofis : Pencinta Alam hanyalah suatu istilah ekspresif dari hubungan Manusia dan Alam sebagai suatu sistem yang tunduk bersandar kepada Sang Maha Pencipta – Allah SWT.
  • Operatif : Pencinta Alam merupakan suatu statement (pernyataan sikap) tentang pentingnya suatu kesadaran untuk menjaga keharmonisan hubungan antara Manusia dan Alam yang beralaskan kecintaan.
  • Aplikatif : Pencinta Alam menjadi suatu konsepsi atau pun metode edukatif yang efektif dalam proses pembelajaran dan peningkatan kualitas diri manusia.
Ciri lain dari pecinta alam (PA) adalah perubahan. Karena itu, dalam gerakan lingkungan hidup, PA selalu menginginkan/memperjuangkan adanya perubahan (semakin baik) dalam politik, sosial, ekonomi dan budaya dengan lingkungan hidup sebagai tema sentral.



C. Kode Etik Pecinta Alam

Kode Etik Pencinta Alam :
  1. Pencinta Alam Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adalah ciptaan Tuhan YME.
  2. Pencinta Alam Indonesia sebagai bagian dari masyarakat Indonesia sadar akan tanggung jawab terhadap Tuhan YME
  3. Pencinta Alam Indonesia sadar bahwa Pencinta Alam adalah sebagai mahluk yang mencintai Alam sebagai anugerah Tuhan YME
D. Pecinta Alam Dan Kegiatan Alam Terbuka

Kegiatan alam terbuka dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Kegiatan ilmiah/riset: penelitian hutan, botani, zoologi, geologi dll.
  2. Kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan : pencarian sumber minyak dan bahan tambang, pemetaan dll.
  3. Kegiatan petualangan/penjelajahan: pendakian gunung, penyusuran sungai, penyusuran gua, penyusuran pantai dll.
  4. Kegiatan olah raga dan rekreasi: camping, out bond dll.
  5. Kegiatan kemanusiaan: Search and Rescue.

Seseorang yang melakukan kegiatan alam terbuka berarti secara langsung berhubungan dengan kondisi-kondisi yang cenderung mengandung bahaya. Disini dikenal dua jenis bahaya yang dihadapi oleh para penggiat alam terbuka, yaitu : subjective danger dan objective danger.

  • Subjective danger adalah bahaya yang disebabkan oleh pelakunya sendiri, yang dalam konteks ini adalah penggiat alam terbuka. Bahaya ini kebanyakan disebabkan karena kurangnya pemahaman keilmuan penggiat alam terbuka tentang kegiatan yang akan dilakukannya.
  • Objektive danger adalah bahaya yang ada dari medan kegiatan alam terbuka itu sendiri. Antara lain cuaca, keadaan medan dan keadaan lingkungan. Bahaya ini dapat diminimalisir dengan pencarian informasi tentang medan yang akan dihadapi. Baik itu dari literatur-literatur yang ada atau lewat informasi personal. Serta pemilihan waktu yang tepat untuk melakukan kegiatan alam terbuka.
Collin Mortlock, seorang pakar pendidikan alam terbuka mengkategorikan kemampuan yang diperlukan oleh penggiat alam terbuka / Pecinta Alam adalah sebagai berikut:

  1. Technical Skill, yaitu kemampuan yang berhubungan dengan ritme dan keseimbangan gerakan.
  2. Physical Skill, yang mencakup kebugaran spesifik yang dibutuhkan untuk kegiatan tertentu.
  3. Human Skill, yaitu pengembangan sikap positif kesegala aspek untuk meningkatkan kemampuan. Antara lain: kemauan, percaya diri, kesabaran, konsentrasi, analisa diri, kemandirian, serta kemampuan untuk memimpin dan dipimpin.
  4. Environment Knowledge Skill, yaitu pengembangan kewaspadaan terhadap bahaya dari lingkungan yang spesifik.
Yang terpenting dalam melakukan kegiatan alam terbuka adalah adanya penghargaan terhadap hidup si pelaku kegiatan sendiri. Melakukan kegiatan alam terbuka dengan menerapkan prosedur yang benar (safety procedure) adalah sebuah keharusan bagi seorang penggiat alam terbuka.


E. Manfaat Pecinta alam

Setiap kelompok sosial tentu banyak manfaat yang bisa kita rasakan baik untuk diri kita sendiri maupun utnuk orang lain. Namun dalam setiap kelompok selalu ada dampak positif dan nampak negatifnya.

- Dampak Positif
  • Bertambah pengalaman dan pengetahuan terhadap alam.
  • Menambah banyak teman / rekan.
  • Mengenal lingkungan yang belum kita ketahui.
  • Dengan berinteraksi dengan alam kita bisasedikit lebih tenang ketika kita menghadapi sebuah permasalahan.
  • Mengenal alam dan kebebasan lebih dekat.
  • Kesenangan atau Hobby
  •  Meningkatkan adrenalin
- Dampak Negatif
  • Banyaknya kelompok pecinta alam yang bertolak belakang dengan ciri pecinta alam itu sendiri yaitu mencintai alam. Contohnya merusak lingkungan yang dilewati.
  • Adanya persaingan dalam hal barang antara teman dengan teman sehingga adanya kecemburuan sosial tersendiri.
  • Bagi orang yang tidak kuat terhadap cuaca bisa menimbulkan penyakit bahkan sampai meninggal.
  • Banyaknya orang yang meninggal dunia karena tidak menuruti pantangan dan larangan suatu daerah.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok juga dapat memengaruhi perilaku para anggotanya.

Di Indonesia, organisasi yang mewadahi kegiatan alam terbuka dimulai oleh perkumpulan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung Wanadri yang berdiri pada bulan Mei 1964, sebagai metamorfosis organisasi kepanduan yang ada pada saat itu. Dan di penghujung tahun yang sama berdiri MAPALA UI dengan Soe Hok Gie sebagai pendirinya. Wanadri dan MAPALA UI inilah yang menjadi pemicu berdirinya organisasi-organisasi pecinta alam lainnya di Indonesia.

Yang terpenting dalam melakukan kegiatan alam terbuka adalah adanya penghargaan terhadap hidup si pelaku kegiatan sendiri. Melakukan kegiatan alam terbuka dengan menerapkan prosedur yang benar (safety procedure) adalah sebuah keharusan bagi seorang penggiat alam terbuka.


B. Saran
Kini bukanlah sesuatu yang tidak mungkin untuk membangun sebuah sinergi gerakan dari para pecinta alam baik itu mahasiswa pecinta alam, siswa pecinta alam ataupun kelompok – kelompok pecinta alam lainnya untuk masa depan lingkungan hidup karena masalah lingkungan adalah permasalahan bersama sehingga korelasi antara banyaknya pecinta alam dengan kelestarian alam ini dalam tanda positif bukan sebaliknya. “Sedikit ide yang kau tuang dalam karya, akan lebih berarti daripada seribu kata yang terucap”

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Kelompok_sosial
http://5osial.wordpress.com/2010/01/22/kelompok-sosial-organisasi-sosial/

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Kelompok Pecinta Alam “.

Tidak lupa penyusun ucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada para pembimbing, dosen serta guru besar Universitas Galuh terutama untuk Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, orang tua serta teman – teman yang telah banyak memberi motivasi dan materi dalam menyelesaikan makalah ini.

Penyusun sadar bahwa makalah yang dibuat ini masih jauh dari sempurna, karena itu penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini menjadi lebih baik lagi. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.


DAFTAR ISI
Kata Pengantar 
Daftar Isi 


BAB I Pendahuluan 
A. Definisi Kelompok Sosial 
B. Ciri – ciri Kelompok Sosial 
C. Dasar Pembentuk Kelompok Sosial 

BAB II Pembahasan 
A. Sejarah Pecinta Alam 
B. Ciri – ciri Pecinta Alam 
C. Kode Etik Pecinta Alam 
D. Pecinta Alam dan Kegiatan Alam Terbuka 
E. Manfaat Pecinta Alam 

BAB III Penutup 
A. Kesimpulan 
B. Saran 
Daftar Pustaka 


0 Response to "Makalah Kelompok Pecinta Alam"

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan baik dan sopan, bila ada kesulitan silahkan bertanya