Kesulitan – Kesulitan Yang Dihadapi Rasululllah Ketika Dakwah di Mekkah


Hari demi hari, pemeluk Islam bertambah banyak. Hal itu membuat kaum kafir Quraisy makin dengki. Mereka berusaha menghentikan usaha dakwah Nabi Muhammad dan kaum muslimin. Akan tetapi, dengan semangat yang membaja, kaum muslimin menghadapi tentangan kaum kafir Quraisy itu.

Setelah Nabi Muhammad saw. berdakwah secara terang-terangan, tentangan mulai bermunculan dari kaum kafir Quraisy. Tentangan makin keras setelah pengikut Nabi Muhammad saw. makin bertambah banyak. Kaum kafir Quraisy menggunakan segala macam cara untuk menghentikan dakwah Nabi Muhammad saw..

A. MASA PENENTANGAN TERHADAP DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW
Setelah Nabi Muhammad saw. mendapat perintah untuk berdakwah secara terang-terangan, hanya sedikit orang yang bersedia menerima ajaran Nabi Muhammad saw. dan yang lainnya ada yang menolak secara halus dan ada pula yang dengan tegas dan jelas menolak ajakan Nabi Muhammad saw. berikut ini beberapa tentangan, bujukan, peristiwa-peristiwa penting yang di alami oleh Nabi Muhammad saw. dan para sahabatnya.

1. Tentangan Dari Abu Lahab
Tentangan yang datang dari pamannya Kenjeng Nabi Muhammad saw. yang bernama Abu lahab (Abul Hakam) bermula ketika Nabi Muhammad saw. dalam jamuan makan, dia menolak dengan kasar. Dan pamannya Nabi Muhammad saw. Abu Thalib bersedia melindungi dan membela Nabi Muhammad saw. selama ia masih hidup.

Setelah itu, Nabi Muhammad saw. mengadakan pertemuan yang lebih besar lagi. Ia pergi ke bukit Shofa didekat Ka’bah. Di atas bukit itu Nabi Muhammad saw. berteriak memanggil orang banyak. Setelah banyak dari mereka berkumpul, Nabi Muhammad saw. berseru “Hai saudara-saudaraku ! bila aku berkata bahwa dibelakang bukit itu ada musuh yang hendak menyerang, percayakah kalian?” dengan serentak mereka menjawab “Ya! Kami percaya. Kejujuran saudara tiada duanya. Saudara belum pernah berbohong. Saudara adalah orang yang mendapat gelar Al-Amin (orang yang dapat dipercaya)”. Kemudian Nabi Muhammad saw. meneruskan “Kalau begitu dengarkanlah! Aku ini adalah seorang pemberi peringatan. Allah telah memerintahkanku untuk memperingatkan kalian. Hendaknya kalian hanya meyembah Allah saja. Tidak ada tuhan selain Allah. Apabila kalian ingkar, kalian akan mendapatkan siksaan yang amat pedih.”

Seruan Nabi Muhammad saw. itu membuat orang-orang yang hadir menjadi marah. Ada sebagian yang berteriak marah-marah dan ada pula yang mengatakan bahawa Nabi Muhammad saw. sudah gila. Namum ada pula sebagian dari yang lain hanya diam.

Saat itu Abu Lahab mengatakan “Celakalah engkau wahai Muthammam (Abu lahab sering menyebut Nabi Muhammad saw. dengan sebutan Muthammam ! untuk inikah engkau mengumpulkan kami!)” sebagai balasan atas ucapan Abu Lahab Allah menurunkan wahyu berupa surat Al-Lahab ayat 1-5

تَـبَّتْ يَــدَآ أَبِى لَهَبٍ وَّتَبَّ (1) مَا أَغْــنٰى عَــنْهُ مَالـُـهُ وَمَا كَسَبَ (2) سَيَصْلٰى نَــارًا ذَاتَ لَهَبٍ (3) وَّامْـرَأَتـُـهُ, حَمــَّالَــةَ الْحَـطَبَ (4) فِى جِــيْدِهَا حَـبْلٌ مِنْ مَسَدٍ (5)
 
Artinya : “Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar dia binasa! Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan. Kelak ia akan masuk kedalam api yang bergejolak (neraka). Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah). Dilehernya trdapat tali dari sabut yang dipintal.” (Q.S. Al-Lahab : 1-5)

2. Ancaman Dari Golongan Penguasa Makkah
Walaupun Nabi Muhammad saw. mendapat tentangan yang keras, beliau tetap berusaha tanpa henti. Jumlah pemeluk Islam setiap hari selalu bertambah. Mereka terdiri dari kaum wanita, budak, pekerja keras, dan orang-orang miskin serta lemah. Namun semangat mereka membaja dan mendarah daging sampai mati.

Golongan yang paling menentang dakwah Nabi Muhammad saw. adalah para pengusaha dan penguasa Makkah. Mereka tidak ingin usaha dan kekuasaan mereka terganggu oleh dakwah Nabi Muhammad saw. yang menekankan keadilan sosial dan persamaan derajat.

Mereka mengetahui bahwa kekuatan Nabi Muhammad saw. berasal dari Abu Thalib bin Abdul Muthalib. Oleh karena itu, mereka berusaha memisahkan antara Nabi Muhammad saw. dengan pamannya Abu Thalib. Mereka kemudian mengancam Abu Thalib dan memintanya untuk memilih satu diantara dua hal. Pertama, memerintahkan Nabi Muhammad saw. untuk menghentikan dakwanya. Kedua menyerahkan Nabi Muhammad saw. kepada mereka.

Abu Thalib terpengaruh dengan ancaman itu. Ia kemudian meminta Nabi Muhammad saw. untuk menghentikan dakwahnya. Mendengar perkataan pamannya, Nabi Muhammad saw. menjawab “Demi Allah! Saya tidak akan berhenti memperjuangkan amanat Allah ini walaupun seluruh keluarga dan sanak saudara akan mengucilkan saya”. Mendengrar jawaban kemenakannya itu, Abu Thalib berkata “Teruskanlah! Demi Allah, aku akan terus membelamu”.

3. Bujukan Walid bin Mughiroh

Gagal dengan cara sebelumya, mereka mengirimkan Walid bin Mughiroh untuk membawa seorang pemuda bernama Umarah bin Walid. Seorang pemuda yang gagah dan tampan. Walid bin Mughiroh berkata kepada Abu Thalib “Ambillah pemuda ini menjadi anakmu. Tetapi, serahkan Muhammad kepada kami untuk kami bunuh. Dia telah menentang kami dan memecah belah kami.” Usul Walid bin Mughiroh itu langsung ditolak keras oleh Abu Thalib seraya berkata “Sungguh jahat pikiran kalian. Kalian serahklan anak kalian untuk saya asuh dan saya serahkan kemenakan saya untuk kalian bunuh. Sungguh saya tidak mungkin menerima hal itu.”

4. Bujukan Utbah bin Rabi’ah

Kaum kafir Quraisy kemudian mencoba cara yang lain. Mereka mengirimkan Utbah bin Rabi’ah untuk menemui Nabi Muhammad saw. secara langsung. Utbah bin Rabi’ah menawarkan tahta, harta dan wanita dan apa saja yang diinginkan oleh Nabi Muhammad saw. asalkan mau menghentikan dakwahnya. Semua bujukan itu ditolak mentah-mentah oleh Nabi Muhammad saw. dengan mengatakan “Demi Allah! Biarpun mereka meletakkan matahari ditangan kananku, dan bulan ditangan kiriku, aku tidak akan menghentikan dakwah agama Allah ini hingga agama ini menang meskipun aku binasa karenanya.”

5. Siksaan kaum Kafir Quraisy

Setelah gagal membujuk Nabi Muhammad saw. untuk menghentikan dakwahnya, kaum kafir Quraisy mulai menggunakan cara-cara kekerasan. Mereka melakukan kekerasan terhadap Nabi Muhammad saw. dan menyiksa para pengikutnya. Mereka dipukuli, di cambuk, dan tidak diberi makan dan minum. Mereka yang menjadi budak mendapat perlakuan yang lebih kejam lagi. Kaum kafir Quraisy juga menghalang-halangi mereka ketika akan beribadah ke Ka’bah serta melemparinya dengan kotoran unta.


6. Hijrah ke Abessinia
Akibat perlakuan yang kejam itu, Nabi Muhammad saw. mengungsikan para pengikutnya ke Abessinia atau Habsah. Peristiwa itu terjadi pada tahun ke-lima kenabian. Mereka diterima dengan baik oleh Raja Najasyi. Kaum muslimin yang hijrah itu terdiri dari 83 orang laki-laki dan 18 orang perempuan.

Berbagai usaha juga dilakukan oleh orang kaffir Quraisy untuk menghalangi kaum muslimin hijrah. Mereka membujuk Raja Najasyi agar menolak kehdiran kaum muslimin. Namun, Raja Najasyi tidak terpengaruh oleh bujukan itu.

7. Pembaikotan Bani Hasyim
Ditengah meningkanya kekejaman kaum kafir Quraisy, dua orang yang menjadi julukan Singa Arab masuk Islam. Mereka adalah Hamzah bin Abdul Muthalib dan Umar bin Khattab. Masuknya dua orang ini membuat kedudukan kaum muslimin makin kuat. Kaum kafir Quraisy berpendapat bahwa kedudukan kaum muslimin adalah karena Bani Hasyim . Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk membaikot Bani Hasyim.

Mereka memutuskan segala bentuk hubungan dengan Bani Hasyim. Tidak seorangpun penduduk Makkah boleh melakukan hubungan dengan Bani Hasyim, termasuk transaksi jual beli dan pernikahan. Persetujuan itu mereka tanda tangani bersama dan di gantung di pintu Ka’bah. Akibat pembaikotan itu, Bani Hasyim mengalami penderitaan yang laur biasa. Mereka akhirnya mengungsi ke lembah di luar Makkah.

Pembaikotan itu dimulai pada tahun ke-7 kenabian dan berlangsung selama 3 tahun. Pembaikotan itu berhenti setelah beberapa pemimpin Quraisy menyadari bahwa tindakan mereka itu sangat keterlaluan. Merekapun akhirnya melanggar kesepakatan yang merekabuat sendiri. Dengan demikian, Bani Hasyim dapat bernapas dengan lega dan kembali ke rumah masing-masing.


8. Tahun Kesedihan

Setelah bani Hasyim kembali, Abu Thalib meninggal dunia pada usia 87 tahun. Tiga hari kemudian, Khadijah istri Rasulullah saw. juga meninggal dunia. Peristiwa itu terjadi pada tahun ke-10 kenabian Tahun itupun diberi nama ‘amul hazan, atau tahun kesedihan.
Lengkaplah sudah penderitaan dan cobaan yang dialami oleh Nabi Muhammad saw. dan kaum muslimin. Namun, beliau tetap sabar dan tabah dalam menjalankan dakwahnya. Ketabahan Nabi Muhammad saw. itulah yang membuat dakwah Islam terus berjalan hingga masa-masa sesudahnya.

B. TENTANGAN TERHADAP SAHABAT NABI MUHAMMAD SAW.
Dalam usahanya untuk menghentikan ajaran Islam, kaum kafir Quraisy juga menentang sahabat Nabi yang telah memeluk Islam. Mereka tidak segan-segan menyiksa dan menghukum anggota keluarga mereka sendiri yang memeluk Islam. Namun para sahabat menunjukkan ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan dan siksaan mereka. Beberapa sahabat Nabi Muhammad saw. menghadapi tentangan tetapi mereka yang tabah dalam menjalaninya diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Khadijah binti Khuwailid

Khadijah adalah istri tercinta Nabi Muhammad saw. dalam menghadapi tentangan dan ancaman kaum kafir Quraisy. Khadijah selalu menjalaninya dengan tabah. Ia selalu membantu dan mendunkung Nabi Muhammad saw. dengan segenap jiwa raga dan harta bendanya.
Khadijah banyak menghadapi olok-olok dan cacian dari kaum kafir Quraisy. Mereka membujuknya agar meminta Nabi Muhammad saw. untuk menghentikan dakwahnya. Namun, ia menolak semua bujukan itu. Bahkan harta bendanya hampir habis untuk memperjuangkan dakwah Islam.

2. Abu bakar as-Siddiq

Abu bakar as-Siddiq anak Abi Quhafah termasuk orang terkemuka dari kalangan kaum Quraisy yang pertama kali memeluk Islam. Usianya sebaya dengan Nabi Muhammad saw.. walaupun datang dari keluarga biasa, Abu bakar as-Siddiq termasuk pedagang yang kaya.

Ketika kaum kafir Quraisy menentang dakwah Nabi Muhammad saw. Abu bakar as-Siddiq merupakan sahabat yang setia menemani Nabi Muhammad saw. Pada suatu hari, Nabi Muhammad saw. sedang beribadah di Ka’bah, tiba-tiba datanglah beberapa orang Quraisy dan langsung mencekik Nabi Muhammad saw. hingga hampir kehabisan nafas. Kebetulan Abu bakar as-Siddiq mengetahui hal itu dan ia langsung mengusir orang-orang Quraisy itu. Akibatnya, terjadilah perkelahian antara mereka. Abu bakar as-Siddiq dan Nabi Muhammad saw. dipukuli hingga menderita luka serius.

Pada waktu hujrah, Abu bakar as-Siddiq menemani Nabi Muhammad saw. hingga tiba sampai Madinah dengan selamat meskipun sempat dikejar-kejar oleh kaum kafir Quraisy.
1. Farimah Az-Zahro’ binti Rasulillah saw.
2. Hafsah binti Umar
3. Ibnu Mas’ud
4. Keluarga Sumayah
5. Arqam bin Abil Arqam
6. Bilal bin Rabah

0 Response to "Kesulitan – Kesulitan Yang Dihadapi Rasululllah Ketika Dakwah di Mekkah"

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan baik dan sopan, bila ada kesulitan silahkan bertanya