Pengaruh Blended Learning Terhadap Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar Siswa Tingkat Smk

1. JUDUL
“PENGARUH BLENDED LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA TINGKAT SMK”

2. PENULIS
Sulihin B Sjukur

3. VARIABEL 
 
- Variabel eksperimen :
  • Variabel perlakuan untuk kelas eksperimen,yaitu pembelajaran blended learning berbasis LMS
  • Variabel perlakuan untuk kelas kontrol yang digunakan sebagai pembanding, yaitu pembelajaran secara konvensional.
- Variable terikat :
  • Motivasi belajar dan Hasil belajar

4. METODE PENELITIAN
- Kuantitatif

5. METODE PEGUMPULAN DATA
- Angket
- Tes tulis

6. METODE ANALISIS DATA
Teknik analisis data dilakukan dengan langkah-langkah:
  • a. Pengujian persyaratan analisis dengan uji normalitas dengan menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov, sedangkan untuk uji homogenitas dilakukan dengan uji levene test.
  • b. Uji hipotesis dalam penelitian ini untuk hipotesis 1 dan 2 menggunakan uji F anova, sedanngkan untuk hipotesis 3 dan 4 menggunakan paired samples t test.
7. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil hipotesis 1 menggunakan pada taraf signifikansi 0,05 diperoleh bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar antara siswa yang diajarkan pembelajaran blended learning dibandingkan siswa yang diajarkan pembelajaran konvensional. dimana nilai F hitung sebesar 6,753 lebih besar dari nilai F tabel sebesar 4,001 dan level signifikansi sebesar (P) 0,012 lebih kecil dari (α) 0,05. Rata-rata skor motivasi belajar kelas eksperimen sebesar 13,55. Rata-rata skor motivasi belajar kelas kontrol sebesar 8,81. Rata-rata skor motivasi belajar sesudah pembelajaran lebih besar dibanding rata-rata skor motivasi belajar sebelum pembelajaran. Perbedaan rata-rata peningkatan skor motivasi belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 4,74.
 
presentasi
(Gambar 2. Perbedaan Rata-Rata Motivasi Belajar
Awal dan Akhir pada Kedua Kelas)
Berdasarkan hasil hipotesis 2 menggunakan pada taraf signifikansi 0,05 diperoleh bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajarkan pembelajaran blended learning dibandingkan siswa yang diajarkan pembelajaran konvensional. Dimana nilai F hitung sebesar 26,240 lebih besar dari nilai F tabel sebesar 4,001 dan level signifikansi (P) sebesar 0,000 < (α) 0,05.

Rata-rata skor hasil belajar kelas eksperimen sesudah pembelajaran lebih tinggi dibanding rata-rata skor hasil belajar sebelum pembelajaran. Perbedaan rata-rata skor hasil belajar kelas eksperimen sebesar 38,23, sedangkan perbedaan rata-rata skor hasil belajar kelas kontrol sebesar 24,84. Perbedaan rata-rata peningkatan skor hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 13,39. Gambaran perbedaan rata-rata peningkatan skor hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan pada Gambar berikut ini.

presentasi motivasi belajar
Gambar 3. Perbedaan Rata-Rata Hasil Belajar Sebelum dan Sesudah Pembelajaranpada Kelas Eksperimen

Berdasarkan hasil hipotesis 3 menggunakan pada taraf signifikansi 0,05 diperoleh bahwa ada peningkatan motivasi belajar siswa akibat penerapan pembelajaran blended learning. dimana nilai t hitung sebesar - 9,406 lebih kecil dari nilai t tabel sebesar -1,697 untuk taraf kesalahan 5% serta level signifikansi (P) sebesar 0,000 < (α) 0,05. Rata-rata skor motivasi belajar yang diukur sebelum pembelajaran blended learning sebesar 83,97. Kemudian setelah diberi pembelajaran dengan memanfaatkan blended learning sebanyak lima kali pertemuan, motivasi belajar diukur lagi dan diperoleh rata-rata motivasi belajar 97,52 yang artinya ada peningkatan rata-rata sebesar 13,55. Gambaran peningkatan rata-rata motivasi belajar disajikan pada Gambar berikut ini. :

presentasi motivasi belajar
(Gambar 4. Rata-Rata Motivasi Belajar Sebelum dan Sesudah
 Menggunakan Blended Learning)
Berdasarkan hasil hipotesis 4 menggunakan pada taraf signifikansi 0,05 diperoleh bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa akibat penerapan pembelajaran blended learning. dimana nilai t hitung sebesar -19,628 lebih kecil dari nilai t tabel sebesar -1,697 untuk taraf kesalahan 5% serta level signifikansi (P) sebesar 0,000 < (α) 0,05. Rata-rata skor hasil belajar yang diukur sebelum pembelajaran blended learning sebesar 39,35. Kemudian setelah diberi pembelajaran dengan menerapkan blended learning sebanyak lima kali pertemuan, hasil belajar diukur lagi dan diperoleh rata-rata hasil belajar 77,58 yang artinya ada peningkatan hasil belajar rata-rata sebesar 38,23. Gambaran peningkatan rata-rata hasil belajar disajikan pada Gambar berikut ini:

presentasi belajar
Gambar 5. Rata-Rata Hasil Belajar Sebelum dan Sesudah Menggunakan Blended Learning

8.  KESIMPULAN               
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut:
  • Terdapat perbedaan motivasi belajar antara siswa yang diajarkan pembelajaran blended learning dibandingkan siswa yang diajarkan pembelajaran konvensional.
  • Terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajarkan pembelajaran blended learning dibandingkan siswa yang diajarkan pembelajaran konvensional.
  • Ada peningkatan motivasi belajar siswa akibat penerapan pembelajaran blended learning.
  • Ada peningkatan hasil belajar siswa akibat penerapan pembelajaran blended learning.
Baca juga : 

0 Response to "Pengaruh Blended Learning Terhadap Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar Siswa Tingkat Smk"

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan baik dan sopan, bila ada kesulitan silahkan bertanya