Contoh Percakapan Bahasa Indonesia 6 Orang : Misteri Rumah Tua

Misteri Rumah Tua

Ada 3 orang sahabat yang sangat akrab. Mereka telah melewati 3 tahun bersama di sebuah SMA. Pada perpisahan akhir tahun, mereka ada yang ingin pergi ke luar negeri. Tetapi sebelum mereka berpencar mereka ingin mengadakan camping terlebih dahulu.

Mereka memiliki kepribadian yang berbeda-beda , SANIA yang tubuhnya sangat lemah terhadap hal yang mistis, MOLLY si pemberani dan JEHAN yang dapat melihat hal-hal-hal yang berbau mistis..


Sania : jadi rencananya kita mau camping dimana nih?

Jehan : iya..kemana ya,,,? Aku juga bingung..

Molly : ahaa..!! gimana kalo kita camping di kampung sebrang gimana?

Sania : emang ada apa disana ?

Molly : ada sesuatu yang sangat menantang untuk kita.

Jehan : walaaahhh…apaan lagi tuuhh? Jangan macam-macam deh mol..!!

Molly : tenang,,gak ada apa-apa kok.. gimana? Setuju gak..?

Jehan : kalo nngak jelas gue nggak setuju!

Sania : iya gue juga.

Molly : huussttt! Jangan berisik donk..okee.. kalau kalian mau tahu ada apa di kampung sebrang, besok kita kesana. Bakal gue tunjukin tempatnya dimna.

Jehan : jangan yang aneh-aneh ya Mol..!

Molly : iya.tenang aja..


Kemudian  mereka pulang ke rumah masing-masing. Besok adalah hari yang menegangkan  untuk mereka. Tetapi tidak untuk Molly.

Keesokan harinya ……

Molly : Assalamualaikum Jehan! Oohh Jehan..

Jehan : Waalaikumsalam,, ayo masuk!

Molly : Eh..udah pada ngumpul ya,,?? Bagus deh ! ayo kita berangkat sekarang.

Sania : Iya ayo !


Kemudian mereka pergi menuju ke mobil. Selanjutnya, mereka memulai perjalannan mereka ke kampung sebrang. 2 jam kemudian mereka tiba disana.


Jehan : Hooaammmm..perjalanan yang melelahkan !

Sania : Iya nih..eh mol, mendingan lo tunjukan aja langsung tempat yang lo maksud itu.

Molly : Iya-iya.. nah itu tempat yang gue maksud.

  ( sambil menunjuk ke sebuah rumah tua)

Jehan : Apa.? Rumah tua itu..?

Molly : Iya,,kenapa lo takut ya..?

Jehan : Ha..? hmm gak apa-apa kok..

Sania : Eh,,tuh ada ibu-ibu yg lagi nyapu..!

Molly : O yaa..pas banged..ayo samperin !

Sania : Ehh tunggu,, mending nggak usah ajah deehh..!!

Jehan : Loohh kenapa san..

Sania : Gue takuutt..

Molly : Kenapa takut? Itu bukan hantu tau!

Sania : Iya sihh,, tapiii..

Molly : Udah akhh ayooo..!!

  Merekapun masuk ke pekarangan rumah itu untuk menemui ibu itu..

Molly : Permisi bu..!

Bu sari : Iya, ada apa ya..?

Molly : Iibu pemilik rumah ini ya..?

Bu sari : Iya..kenapa nak..?

Molly : Kenalin bu,,saya Molly dan ini teman-teman saya, ini Sania dan Jehan.

Bu sari : Ya saya bu Sari, oh iya ada apa kalian datang kemari ?

Molly : Gini bu..kami mau adain camping, tapi kami pengen camping kali ini yang

  menantang buat kami bu..

Bu sari : Terus ngapain kalian datang kesini.? Ini kan bukan tempat camping.

Jehan : Bukan gitu bu, maksud molly itu, kami mau adain camping dirumah ini..

Bu sari : Ohh..tidak bisa..!!

Sania : Loh kenapa gak bisa bu..?

Bu sari : Pokoknya gak bisa,  udah pulang sana kalian..!

Molly : Tapi bu..kami mohon bu..

Bu sari : Tidak bisa..

Jehan : Bu pliiss…!

Bu sari : Kalian pasti gak bakalan betah tinggal disini.

  Tiba-tiba keluar seorang anak perempuan yang keliataannya lebih tua dari Molly dan

  teman-temannya. Anak itu keluar dengan membawa boneka.

Molly : Kenapa gak betah bu..? ( Molly melanjutkan pembicaraannya )

Sania : Eh mol, siapa tuh ? (bisik ke Molly)

Bu sari : Ehh desi kenapa kamu keluar ? kan udah ibu bilang kamu jangan keluar.

Jehan : Siapa itu bu?

Bu sari : Kalian gak perlu tahu, udah saya bilang, pulang sana..!

Molly : Lohh bu pliiss..kami nggak akan ganggu anak itu.

Bu sari : Okelah kalau begitu , tapi kalian juga harus berkenalan dengan anak itu. Desi kesini

  kamu,,!!

Sania : Ini anak ibu ?

Bu sari : Bukan. Dia anak majikan saya. Kenalin, namanya Desi. Ayo salam ! 

  Mereka pun bersalaman sambil mengenalkan nama mereka masing-masing.

Bu sari : Ya udah kamu masuk sana..!

Jehan : Bu, tadi ibu bilang dia itu anak majikan ibu, sekarang majikan ibu mana? 

Bu sari : Nahh,,ituu dia hmm..majikan saya sudah meninggal. Jadi rumah ini diserahkan ke

  saya. Anak-anaknya  pun akhirnya saya yang jaga.

Molly : Anak-anak? Bukannya Cuma satu tadi anaknya?

Bu sari : Sebenarnya desi punya adik, namanya Sarah. Tapi dia udah meninggal.

  Makanya   Desi jadi anak seperti itu.

Sania : Kenapa gara-gara adiknya meninggal dia jadi seperti itu..? 

Bu sari : Dia stress ditinggal mati orang tuanya. Jadi, dia gak mau adiknya juga tinggalin dia.

  Tapi ternyata dia juga meninggal. Makanya dia menjadi begitu.

Jehan : Emang adiknya meninggal kerena apa?

  Tiba- tiba datang seorang perempuan.

Filma : Assalamu’alaikum, bu

Bu sari : Wa’alaikum salam. Eh filma, ayo masuk. Mau ketemu sama desi ya?

Filma : Iya bu. Tapi, mereka siapa bu?

Bu sari : Oh ini, mereka minta camping di rumah ini.

Filma : Camping bu?

Bu sari : Hey kalian, kesini! Kenalan sama mbak ini! 

  Mereka pun berkenalan dengan menyebutkan nama mereka masing- masing.

Filma : Oh …. kalian mu camping disini? Emang ada yang menarik dengan rumah ini?

Molly : Menurut saya rumah ini sangat menarik mbak, ya gak?

Semua : Iya mbak …..

Filma : Ya udah kalau begitu, saya masuk dulu ya.

Molly : Oke mbak1 ya udah bu kami juga mau balik besok kami datang lagi bu.

Sania : Iya bu, besok kami mulai campingnya.

Bu sari : Ya udah, hati-hati di jalan ya  nak!

Kemudian mereka pulang ke rumah masing-masing. Keesokan harinya, merekapun kembali ke rumah tua itu. Petualangan pun di mulai hari ini. Merekapun tiba di rumah tua itu.ketika mereka memasuki rumah itu, Jehan sedikit aneh.

Sania : Kenapa lo Han? Kok aneh gitu?

Jehan : Gak ada apa-apa kok. Gue ngerasa ada yang aneh di rumah ini.

Sania : Itu hanya perasaan lo aja, ayo kita masuk!

Mereka pun masuk ke sebuah kamar, tempat mereka tidur. Pada malam harinya, mereka berbincang-bincang di kamar itu, kemudian datang Bu sari.

Bu sari : Bagaimana dengan hari ini?

Jehan : Kami belum merasakan hal-hal yang aneh di rumah ini.

Bu sari : Baguslah kalau begitu. Ada yang mau saya sampaikan dengan kalian. Jangan pernah sekalipun kalian menyentuh barang-barang di rumah ini.

Molly : Kenapa bu?

Bu sari : Pokoknya kalian turuti aja perintahku!

Semua : Oke bu!

Kemudian bu sari keluar dari kamar itu.

Jehan : Mol, temenein gue buang air kecil yu!

Molly : Yuk!

Jehan : San, kita ke kamar mandi dulu ya!

Kemudian mereka berdua pergi. Sania sendir di kamar itu.

Sania : ( Merasakan ke anehan dan melihat- lihat ke sekeliling kamar )

Tiba- tiba sania merasakan ada yang masuk ke dalam tubuhnya ( hantu sarah masuk ke dalam tubuhnya ). Lima menitkemudian Jehan dan Molly pun kembali.

Jehan : Lo kenapa san?

Molly : Iya san, lo kenapa?

Jehan : San ….

Sania : Ngapainkalian datang kesini? ( sania sedang kerasukan )

Molly : Loh? Kok lo malah nanya sih, san? Lo kenapa sih?

Jehan : Mol, kayaknya ada yang gak beres sama sania. Mungkin dia kerasukan. Lo tau kan dia gimana?

Molly : Bener juga ya. Maaf, mungkin kedatangan kami disini mengganggu kamu. Kamu siapa ya?

Sania : Kalian tidak perlu siapa aku, sebainya kalian pergi dari sini, sebelum aku melakukan hal-hal yang membahayakan diri kalian.

Setelah mengatakan itu, tiba-tiba sania pingsan. Ternyata hantunya sudah keluar.

Molly : San … san … lo udah sadar?

Sania : Gue kenapa tadi?

Jehan : Lo kerasukan. Tapi hantu yang masuk ke dalam diri lo nggak mau bilang siapa dirinya.

Sania : Apa ? Gue kerasukan ?

Molly : Udah ah, nggak usah di bahas lagi.

Jehan : Tapi mol, lo dengarkan apa yang di bilang sama tu hantu?

Molly : Denger dong.

Jehan : Nah, berarti kita harus pindah dari sini.

Sania : Emang dia bilang begitu?

Molly : Iya san.

Sania : Kan gue udah bilang, mending kita gak usah ke sini.

Tak lama kemudian, ada yang mengetuk pintu kamar mereka.

Molly pun membuka pintunya.

Molly : Eh mbak Filma. Eh ada bu sari juga. Ayo masuk mbak, bu.

Filma : Iya, gak apa-apa. Kalian sedang apa? Gak jalan-jalan?

Jehan : Jalan-jalan kemana mbak? Tuh sania baru saja kerasukan!

Filma : Hah? Kok bisa?

Jehan : Sania emang yang paling lemah diantara kami, mbak. Jadi, setan maupun hantu bisa dengan mudah masuk ke tubuhnya.

Molly : Dan kami juga harus pergi dari sini, mbak. 

Bu sari : Pergi? Untuk apa kalian pergi dari sini ? kalian takut ? katanya mau uji diri. Katanya mau yang menantang. Yang kayak ginilah yang harus kalian hadapi. Jadi, kalian harus selesaikan semua yang terjadi disini.

Molly : Benar juga. Kita kan memang mau uji nyali, iya kan?

Sania : Tapi gue gak mau ah. Kita pulang aja yuk!

Molly : Gak bisa san, kita harus tetap jalani ini semua.

Sania : Tapi Mol …..

Jehan : Gue setuju.

Filma : Nah, gitu dong. Ya udah, aku balik ke kamar desi dulu ya! 

( dengan perasaan yang tidak tenang ).

Bu sari : Iya emang harus seperti itu.

Bu sari pun pergi meninggalkan kamar itu. Kemudian, mata jehan tertuju pada sebuah buku yang terlihat cantik diatas meja.

Molly : Lo lihat apa han?

Jehan : Itu, buku itu … cantik ya bukunya! ( sambil menunjuk buku diatas meja )

Molly : Eh, eh jangan diambil!!

Sania : Iya han. Lo gak ingat sama pesan bu sari?

Jehan : Tapi kan, gue Cuma pengen liat doang.

Jehan tidak mendengarkan perkataan molly dan sania. Dia pun tetap melihat-lihat buku cantik itu. Ternyata itu buku diary. Prlahan- lahan, lembar demi lembar di buka oleh jehan. Hingga dia berhenti di subuah halaman.

Molly : Jehan! Apa yang lo lakuin? Lo ngebaca diary itu?

( molly baru tersadar bahwa jehan telah membaca diary itu )

Jehan : Berarti buku ini milik adiknya desi ? dan berarti mbak Filma itu sahabatnya dia? ( berkata dengan suara kecil ). Ta lama kemudian, Bu sari sudah berdiri di depan pintu kamar. Jehan pun segera menutup buku itu dan berpura-pura tidak menyentuh barang-barang apapun.

Bu sari : Kenapa kalian belum tidur? Tidur sekarang!

Semua : Iya Bu. …..

Bu sari pu pergi meninggalkan mereka. Mereka pun segera tidur. Selang beberapa jam ketika mereka sedang tidur , jehan terbangun. Entah apa yang membuat jehan terbangun. Ketika jehan bangun dari tidurnya, ia melihat seorang perempuan dengan rambut panjang. Ia sontak terkejut dan berusaha membangunkan molly dan sania, tapi, apa boleh buat. Ia tak berhasil. Perempuan itu berbicara dengan jehan.

Sarah : Siapa yang menyuruh memegang dan membaca buku diary itu?

Jehan : A … aku gak sengaja membacanya. Aku minta maaf.

Sarah : Sudah ku bilang, kalian pergi dari sini.

Jehan : Ta … tapi bu sari dan mbak filma melarang kami untuk pergi.

Sarah : Saya tidak mau mendengar alasan apapun. Dan kemudian hantu itu menghilang. Jehan pun kembali mencoba tidur. Dengan perasaan yang takut dan kebingungan. Keesokan harinya, jehan pun menceritakan apa yang dia alami tadi malam dengan temen- temennya.

Jehan : Nah, gitu ceritanya.

Molly : Berarti hantu itu adiknya desi, ya kan?

Jehan : Kan udah gue bilang kemarin, pas gue baca diary itu. Mol, kita balik sekarang yuk! Gue takut. Didatengin lagi sama hantu itu.

Jehan : Gimana kalau kita datangin bu sari ? kita tanyain tentang adiknya desi, gimana?

Molly : Bisa, ayo…!

Merekapun pergi menemui bu sari. Tetapi, jehan tidak takut ikut dengan mereka katanya, nanti dia akan menyusul. Ternyata jehan masih penasaran dengan isi diary itu. Ia tak peduli mau hantu itu datang lagi, mau engga kek, dia gak peduli. Dia membuka halaman selanjutnya di buku diary itu. ( jehan membaca kembali buku diary milik sarah itu ).

Jehan : Ternyata dia bunuh diri? Ini tidak bisa dibicarakan.!

Jehan pun pergi ke tempat bu sari dengan teman-teman. Alangkah terkejutnya melihat kak desi sudah tidak seperti dulu lai. Dan ternyata, sania sedang kerusakan.

Jehan : Bu, sania kenapa?

Bu sari : Dia kerusakan.

Molly : Maaf, aku mohon, kamu beritahu namamu!

Sania : Oke. Aku sarah.

Desi : Sarah? Kau sarah adikku?

Sania : Iya kak. Kenapa mereka masih disini?

Desi : Sarah mereka cuma nguji nyali di sini. Mereka juga tidak mengganggu kakak kok.

Sania : Tapi aku tidak suka mereka disini, terutama sama dia ( menujuk jehan ). Dia berani menyetuh barang pribadiku.

Jehan : Tapi aku penasaran.

Sania : Diam kau! Dan kau filma, aku tidak suka kau dekat dengan kakaku. Kau harus pergi dari kehidupan kakaku.!

Desi : Tapi sarah, filma udah kakak anggap sebagai adik kakak sendiri. Kakak mohon kau mengerti kakak. Kakak sudah kehilangan kau, Cuma filma satu-satunya orang yang kakak anggap saudara sendiri.

Sania : Tapi kak …..

Desi : Sarah, kakak mohon kau jangan gangu kami lagi. Kakak mohon, kamu kembali ke alammu.

Sania : Tapi kak, aku tidak ingin kakak tersakiti nantinya.

Desi : Tidak kan sarah. Buktinya kakak sekarang udah sembuh. Ini semua berkat filma dan mereka juga.

Filma : Sarah, aku mohon, kamu maafin aku. Aku tidak tau kalu kamu mencitai andre. Aku baru tau ketika kamu sudah meninggal. Sekarang aku udah gak ada hubungan apa-apa lagi sama andre. Aku mohon kamu maafin aku.

Senia : Tidak! Tidak bisa! Aku tidak bisa maafin kamu. Hatiku sudah terlanjur tesakiti olehmu.

Filma : ( hanya terdiam dan merasa bersalah ). Sarah pun keluar dari tubuh sania. Mereka semua terkejut karena sarah tidak mau maafin filma, dan tidak minta izin ketika ingin keluar dari tubuh sania.

Keesokan harinya …….

Filma : ( mengetuk pintu )

Molly : ( membuka pintu ). Eh, mbak filma. Ada apa mbak?

Filma : Saya Cuma mu bilang lebih baik kalian kembali aja ke rumah masing-masing. Camping kalian dihentikan sampai disini.

Sania : Loh mbak, kok mendadak gitu?

Filma : Itu semua udah saya pertimbangkan dengan baik. Saya juga takut kalau sarah akan mengganggu kalian lagi semejak kejadian semalam.

Tiba-tiba datang bu sari.

Bu sari : Iya kalian pulang aja.

Molly : Ya udah, kami akan pulang hari ini juga.

Kemudian, mereka membereskan barang-barang mereka dan meminta izin kepada bu sari dan filma.

Molly : Bu, mbak, kami mau izin pulang ya! Makasih atas tumpangan rumahnya.

Filma : Iya, sama-sama. Makasih juga udah mau temenin kak desi.

Kalian hati-hati ya.

Bu sari : Iya. Hati-hati di jalan tuh …..

Jehan : Beres bu. Assalamu’alaikum.

Filma dan Bu sari : wa’alikumsalam.

Mereka pun pulang dengan hati tidak tenang. Mereka cemas akan filma. Selang beberapa minggu kemudian, mereka kembali lagi ke rumah tua itu untuk menjenguk filma, desi dan bu sari. Meskipun masih penasaran dengan sarah. Tetapi sania tidak ikut, karena akan menjenguk neneknya di surabaya.

Molly : Assalamu’alaikum, bu sari … bu sari … kok nggak ada jawaban ya?

Jehan : Kita masuk aja mol.

Molly : Tapi nggak sopan tau!

Jehan : Udahlah, nggak apa-apa. Kita masuk aja.

Molly : Ya udah deh.

Mereka pun masuk membuka pintu rumah itu. Dan ternyata ……..

Filma : Ampun sarah, aku minta maaf. ( sara mencekik filma)

Sarah : Tidak akan aku biarkan kamu hidup.

Filma : Kak … De ….. si,  To…… long ….. A….. ku…..

Sarah : Jangan coba-coba tolong dia!

Desi : ( tak tau harus berbuat apa )

Jehan : Mbak, mbak sarah, jangan donk mbak, kasian mbak filma.

Sarah : Kamu jangan ikut campur.

Tak lama kemudian, filma terjatuh. Sarahpun telah menghilang. Molly pun memeriksa keadaan filma dan ternyata filma meninggal.

Molly : Innalillahiwainnailaihiraji’un ….

Jehan : Kenapa mol ? mbak filma kenapa ?

Molly : Dia telah meninggal

Bu sari : Apa? Nggak mungkin.

Desi : Hah? Filma ….. Meninggal.?

Semua : Innalillahiwainnailaihiraji’un.

Mata filma pun di tutup oleh molly. Akhirnya dendam sarah pun terbalaskan. Filma meninggal di tangan sarah. Mereka pun pulang ke rumah masing-masing dengan perasaan sedih.

Lihat juga : 

0 Response to "Contoh Percakapan Bahasa Indonesia 6 Orang : Misteri Rumah Tua"

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan baik dan sopan, bila ada kesulitan silahkan bertanya