BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Siapa yang tidak tahu dengan Pancasila. Pancasila pertama kali di pidatokan oleh bung karno pada tanggal 1 Juni 1945 didepan sidang rapat BPUPKI. Pancasila dianggap sebagai sesuatu yang sakral yang harus setiap warganya hafal dan mematuhi segala isi dalam pancasila tersebut. Namun sebagian besar warga negara Indonesia hanya menganggap pancasila sebagai dasar negara/ideologi semata tanpa memperdulikan makna dan manfaatnya dalam kehidupan berwarga berbangsa dan bernegara.
Dalam kasus ini akan dibahas tentang penerapan nilai-nilai pancasila dalam bidang profesi manusia, karena tanpa manusia sadari nilai-nilai makna yang terkandung dalam pancasila sangat berguna dan bermanfaat bagi segala bidang profesi manusia yang ada.
Banyaknya terjadi penyimpangan/kesalahan dalam bidang profesi tertentu sebenarnya berakar dari tidak mengamalkannya nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila itu sendiri. Maka dari itu pentingnya memahami pancasila tidak hanya mengerti namun juga mengamalkan dan melaksanakan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dalam segala bidang profesi manusia.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
- Apakah penting menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dalam bidang profesi manusia.
- Mengapa dalam bidang profesi manusia perlu mengacu pada nilai-nilai pancasila.
- Apa saja manfaat yang didapat setelah menerapkan pancasila dalam bidang profesi manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendekatan Kultular
Setiap bangsa di dunia dalam hidup bermasyarakat berbangsa dan bernegara senantiasa memiliki suatu pandangan hidup. Setiap bangsa memiliki ciri khas serta pandangan hidup yang berbeda dengan negara lain.
Bangsa indonesia mendasarkan pada pandangan hidupnya dalam bermasyarakat,berbangsa dan bernegara pada suatu asas kultural yang dimiliki dan melekat pada bangsa itu sendiri.Nilai-nilai kenegaraan dan kemasyarakatan yang terkandung dalam sila-sila Pancasila bukanlah hanya merupakan suatu hasil konsep seorang saja,melainkan merupakan hasil karya bangsa Indonesia sendiri yang diangkat dari nilai-nilai kultural yang dimiliki bangsa Indonesia sendiri.
Karya besar bangsa Indonesia yang sejajar dengan karya besar bangsa lain di dunia ini adalah hasil pemikiran tentang bangsa san negara yang mendasarkan pandangan hidup suatu prinsip nilai yang tertuang dalam sila-sila Pancasila.Oleh karena itu para penerus generasi bangsa sudah seharusnya untuk mendalami secara dinamis dalam arti mengembangkannya sesuai dengan tuntutan zaman.
B. Pembahasan Masalah
1. Kandungan Makna Pada Nilai-nilai Dalam Pancasila
Ketuhanan (Religiusitas)
Nilai religius adalah nilai yang berkaitan dengan keterkaitan individu dengan sesuatu yang dianggapnya memiliki kekuatan sakral, suci, agung dan mulia. Memahami Ketuhanan sebagai pandangan hidup adalah mewujudkan masyarakat yang beketuhanan, yakni membangun masyarakat Indonesia yang memiliki jiwa maupun semangat untuk mencapai ridlo Tuhan dalam setiap perbuatan baik yang dilakukannya. Dari sudut pandang etis keagamaan, negara berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa itu adalah negara yang menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduknya untuk memeluk agama dan beribadat menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Dari dasar ini pula, bahwa suatu keharusan bagi masyarakat warga Indonesiamenjadi masyarakat yang beriman kepada Tuhan, dan masyarakat yang beragama, apapun agama dan keyakinan mereka
Kemanusiaan (Moralitas)
Kemanusiaan yang adil dan beradab, adalah pembentukan suatu kesadaran tentang keteraturan, sebagai asas kehidupan, sebab setiap manusia mempunyai potensi untuk menjadi manusia sempurna, yaitu manusia yang beradab. Manusia yang maju peradabannya tentu lebih mudah menerima kebenaran dengan tulus, lebih mungkin untuk mengikuti tata cara dan pola kehidupan masyarakat yang teratur, dan mengenal hukum universal. Kesadaran inilah yang menjadi semangat membangun kehidupan masyarakat dan alam semesta untuk mencapai kebahagiaan dengan usaha gigih, serta dapat diimplementasikan dalam bentuk sikap hidup yang harmoni penuh toleransi dan damai.
Persatuan (Kebangsaan) Indonesia
Persatuan adalah gabungan yang terdiri atas beberapa bagian, kehadiran Indonesia dan bangsanya di muka bumi ini bukan untuk bersengketa. Bangsa Indonesia hadir untuk mewujudkan kasih sayang kepada segenap suku bangsa dari Sabang sampai Marauke. Persatuan Indonesia, bukan sebuah sikap maupun pandangan dogmatik dan sempit, namun harus menjadi upaya untuk melihat diri sendiri secara lebih objektif dari dunia luar. Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk dalam proses sejarah perjuangan panjang dan terdiri dari bermacam-macam kelompok suku bangsa, namun perbedaan tersebut tidak untuk dipertentangkan tetapi justru dijadikan persatuan Indonesia.
Permusyawaratan dan Perwakilan
Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan hidup berdampingan dengan orang lain, dalam interaksi itu biasanya terjadi kesepakatan, dan saling menghargai satu sama lain atas dasar tujuan dan kepentingan bersama. Prinsip-prinsip kerakyatan yang menjadi cita-cita utama untuk membangkitkan bangsa Indonesia, mengerahkan potensi mereka dalam dunia modern, yakni kerakyatan yang mampu mengendalikan
diri, tabah menguasai diri, walau berada dalam kancah pergolakan hebat untuk menciptakan perubahan dan pembaharuan. Hikmah kebijaksanaan adalah kondisi sosial yang menampilkan rakyat berpikir dalam tahap yang lebih tinggi sebagai bangsa, dan membebaskan diri dari belenggu pemikiran berazaskan kelompok dan aliran tertentu yang sempit.
Keadilan Sosial
Nilai keadilan adalah nilai yang menjunjung norma berdasarkan ketidak berpihakkan, keseimbangan, serta pemerataan terhadap suatu hal. Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan cita-cita bernegara dan berbangsa. Itu semua bermakna mewujudkan keadaan masyarakat yang bersatu secara organik, dimana setiap anggotanya mempunyai kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang serta belajar hidup pada kemampuan aslinya. Segala usaha diarahkan kepada potensi rakyat, memupuk perwatakan dan peningkatan kualitas rakyat, sehingga kesejahteraan tercapai secara merata.
2. Penerapan Nilai-nilai Pancasila dalam Bidang Profesi Manusia
Semua warga khususnya warga negara indonesia pasti mengenal dengan pancasila. Ya, pancasila sebuah dasar falsafah bangsa, pandangan hidup, ideologi bangsa dan pengertian lainnya, namun siapa sangka sebagian bangsa indonesia khususnya masyarakat hanya menganggap pancasila sebagai suatu ideologi bangsa semata tanpa mau tahu lebih makna yang sebenarnya ada dalam pancasila apalagi untuk mengilhami serta mengamalkannya.
Banyak contoh kasus dalam negara indonesia ini yang menunjukkan kurangnya penghayatan dan pengamalan pancasila, mulai dari bidang profesi pedagang kecil yang melakukan suatu kecurangan dalam berdagang, seorang dokter yang melakukan mal praktek sampai dengan kasus yang sudah menjamur dalam negara kita indonesia ini yaitu para pejabat/petinggi negara yang melakukan korupsi. Jika para pejabat/petinggi negara benar-benar dapat mengilhami dan menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila maka kasus korupsi dapat dipastikan tidak akan terjadi.
Kebanyakan orang menyepelekan makna yang terkandung dalam pancasila itu sendiri. Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi mulai dari profesi pedagang, dokter, ataupun pejabat sekaligus sebenernya merupakan berawal dari tidak menghayatinya nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.
Oleh karena itu, memaknai kandungan nilai-nilai dalam pancasila seperti nilai ketuhan, kemanusiaan,persatuan,kemasyarakatan serta sebuah keadilan merupakan suatu hal yang perlu diterapkan dalam bidang profesi kehidupan manusia khususnya warga negara indonesia agar menjadi manusia yang taat beragama, berkemanusiaan, adil dan berguna bagi dirinya, oranglain, bangsa dan negara.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melihat banyaknya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada bidang profesi manusia yang ada diharapkan menjadi sebuah pengajaran bagi warga negara khususnya indonesia untuk dapat lebih mengilhami, menghayati serta mengamalkan nialai-nilai yang terkandung dalam pancasila agar setiap perbuatan dan pekerjaan yang dilakukan dapat berpegang teguh pada nilai pancasila sehingga dapat meminimalisir penyimpangan-penyimpangan yang ada.
B. Saran
Diharapkan agar semua lapisan masyarakat mulai dari kalangan pejabat sampai orang kecil dapat menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila tidak hanya sebatas mengetaui saja namun melaksanakannya dalam kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA
Kaelan, 2002, Pendidikan Pancasila, Paradigma, Yogyakarta.
Kancil, 1980, Pancasila dan UUD 1945, Pradnya Paramita, Jakarta.
Toyibin Aziz, M., 1997, Pendidikan Pancasila, Rineka Cipta, Jakarta.
0 Response to "Makalah Penerapan Nilai - Nilai Pancasila"
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan baik dan sopan, bila ada kesulitan silahkan bertanya