Percakapan Drama 5 Orang Bahasa Indonesia Tentang Persahabatan
Judul Drama : ARTI SAHABAT
IGO : “ Hey sob, sebentar tagi kita UAN nich, pastinya waktu untuk kumpul-kumpul kita
akan tersita buat belajar. Gimana nich? ”
MIMI : “ Iya bener juga go, jadwal kita bakalan jungkir balik gara-gara persiapan UAN.
Jadwal shopping, ke salon, creambath, manypadhy, dan pastinya jadwal kencan
bareng bakalan ancur. Aduch, bisa-bisa rambut aku rontok nich.”
KARA : “Gak segitunya kali, tergantung kita juga. Jika kita rajin menabung ilmu, maka kita
tidak akan sibuk belajar.”
MIMI : “Ah kamu ini ka , mentang-mentang anak pintar jadinya sok ceramah. Huh
nyebelin.”
IGO : “Sudah-sudah jangan berdebat, apa yang di omongin KARA itu ada benarnya juga.
Coba dech kalian bayangin, jika kita rajin belajar kita tidak pertu sibuk - sibuk
mikirin UAN, itung-itung siap senjata dulu sebelum perang. Enjoy aja lagi,
bener gak?”
GILANG: “ iyah bener tuh apa yang dikatakan Igo”
MIMI : “Iya-iya Pak Guru. Belum masuk kelas aja sudah dapat ceramah dari Bapak KARA ,
Bapak GILANG dan Bapak IGO capek dech.”
AFIKA : “Ha...ha...ha...MIMI MIMI dari dulu penyakit marah kamu gak sembuh-sembuh
yach.”
(Dengan nada ngeledek)
KARA : “Maklumlah dia itukan The Queen of Angry in the World.”
MIMI : “KARA ini sukanya kok ngeledekin aku terus. Kalau ngefans sama aku biLang aja
dech.”
KARA : “Ih, gak banget dech.”
GILANG: hahahahah..mimi-mimi..
Bel masuk kelas berbunyi, merekapun masuk kelas untuk mengikuti pelajaran. Waktu cepat berlalu, tak terasa sudah saatnya pulang sekolah.
MIMI : “Guys,mau ke mana nich? Kalian mau langsung pulang atau mau shopping dulu?”
AFIKA : “Maybe, I go home now because I’m tired. Seharian ulangan terus.”
KARA : “Iya sama. Aku juga mau langsung pulang banyak tugas yang harus di kerjakan plus
jadwal les aku yang numpuk banget. Maklumlah, aku itukan orang sibuk.”
(Seraya tertawa)
IGO : “Aduch, jadi anak kelas tiga capek banget a. Dikit-dikit tugas, dikit-dikit ulangan
pusing.”
GILANG: Iyah, tuhh bener bangeett.. pu to the sing (pusing)
KARA : “Namanya juga sekolah.”
Hari demi hari berganti, namun ada keganjilan dari sikap KARA, sehingga terjadi perselisihan di antara mereka.
MIMI : “KA, akhir-akhir ini kamu kok sibuk banget yach? Sampai-sampai sahabat sendiri di
lupain.”
GILANG: iyah, kenapa sih kamu? Apa udah lupa sama sahabat sendiri?
KARA : “Sorry dech. Akhir-akhir ini aku sibuk ngerjain tugas, tes, and belajar buat
persiapan UAN nanti.”
IGO : “Yakin kamu nggak bohong sama kita?”
KARA : “Emh, beneran kok. Masak sich kalian nggak percaya sama sahabat sendiri.”
MIMI : “Bukan gitu, akhir-akhir ini kita lihat kamu pulang lebih awal, kalau kita ajak
kumpul-kumpul, kamu ada aja alasan inilah, itulah, HP kamu juga tidak pernah
aktif.”
AFIKA : “Iya, juju aja Lagi.”
KARA :“Nggak ada apa-apa kok guys. Sudah jangan di bahas. Nggak ada topik lain yach?”
(Mulai menitikan air mata)
IGO : “Kamu kenapa sich KA ? Cerita dong sama kita.”
GILANG: iyah nih cerita ajah KA,kita cari jalan keluarnya sama-sama.
MIMI : “Ayo dong KA cerita sama kita.”
KARA : “Aku nggak kenapa-kenapa kok guys. Kenapa sich kalian nggak percaya?”
AFIKA : “Ugh tau wes. Kamu sudah nggak nganggep kita sahabat Lagi.”
KARA : “Iya dech aku cerita.”
AFIKA : “Nah gitu dong. Dan tadi kenapa ceritanya.”
GILANG: iyah tuhh,,barang kali kitabisa bantukamu KA.
Ternyata KARA ada masalah dengan orang tuanya, dan masalah itu membuat KARA tidak semangat untuk belajar. Saat pulang sekoLah IGO, MIMI, GILANG dan AFIKA berkumpul di rumah AFIKA.
MIMI : “Guys aku kasian nich sama KARA, dia Les terus.”
(Dengan wajah memetas)
AFIKA : “Emang kamu punya rasa kasian?”
(Dengan nada meledek)
IGO : “Sudahlah nggak usah berantem terus. Tau nggak, kalian itu seperti kucing dan
tikus, ribut melulu.”
AFIKA : “Iya aku tau, sorry dech.”
IGO : “Gimana kalau kita tanya ke orang tuanya KARA aja? Jadi kita tau apa yang
sebenarnya terjadi antara KARA dengan orang tuanya.”
GILANG: aku setuju kita ke rumah orangtuanya saja.
Akhirnya mereka berlima datang ke rumah KARA, dan kebelutan pada saat mereka ke rumah KARA, dia sedang les. Setelah mereka dipersilahkan masuk, mereka berbincang-bincang dengan Ibu KARA. Mereka berlima menanyakan apa yang terjadi antara KARA dengan orang tuanya. Setelah bercerita panjang lebar, dan mereka telah mengetahui apa penyebabnya, mereka mohon undur diri kepada Ibu KARA.
Keesokan harinya MIMI, IGO, GILANG dan AFIKA menghampiri KARA yang sedang duduk termenung di dalam kelas.
AFIKA : “Woi.”
(Seraya mengagetkan KARA)
KARA : “Apa-apaan kalian ini, bikin aku kaget aja!”
GO : “Kok kamu jadi nyalahin kita KA? Kamu sich pagi-pagi sudah ngelamun, kena setan
sekolah baru tau rasa kamu.”
GILANG: Eumm..iyah ni KARA ngelamun ajah kerjaannya.
(KARA, MIMI, AFIKA, GILANG dan IGO tertawa bersama)
AFIKA : “KA, kita sudah tau kenapa akhir-akhir ini sikap kamu jadi aneh.”
KARA : “Kalian bicara apa sich, aku nggak ngerti?”
MIMI : “Ampun dech KARAku sayangku cintaku sahabatku jangan tutalit donk. Sudah jelas
kita ini lagi bahas sikap kamu yang berubah 180*.”
GILANG: mulai dehhh kataalaynya keluar,,hahhaha
( dengan nadangaledek )
IGO : “Bener KA, kita udah tau semuanya.”
KARA : “Kalian ini ada-ada aja, aku biasa aja kalian malah bilang aku berubah segala.
Emang apa yang berubah? Aku tetap KARA yang dulu.”
AFIKA : “Nggak , kamu berubah semenjak kamu punya masalah dengan orang tua kamu.”
KARA : “Emang kalian tau apa tentang masalah aku ini? Kalian itu nggak tau apa-apa!”
(Dengan nada membentak)
AFIKA : “Kamu salah KA, kita tau semuanya.”
KARA : “Maksudnya kalian tau masalahku dengan orang tuaku?”
(Dengan nada terbata-bata)
GILANG: “ iyah kita tahu semuanya
MIMI : “Yups betul betul betul”
KARA : “Tapi gimana kalian bisa?”
AFIKA : “Iya kita tau dong. Kemarin kita berlima sengaja ke rumah kamu buat tanya
masalah ini ke ibu kamu, dan ibu kamu cerita semuanya ke kita.”
KARA : “Napa sich kalian ngelakuin hal ini? Lagian kalian bisa tanya langsung sama aku.”
AFIKA : “Kita ngelakuin hal ini karena kita kasian lihat kamu kayak gini KA?
IGO : “Kita sudah tanya sama kamu tentang hal ini, tapi kamu cuma bilang ada masalah
sama orang tua kamu. Kamu nggak jelasin apa masalah yang sebenarnya. Ya udah
kita Cari tau aja sendiri.”
MIMI : “Terus kita tanya ke ibu kamu dan kita tau kamu kayak gini karena HP sama fasilitas
yang kamu punya di tank sama ibu kamu kan?”
KARA : “Iya, HP sama fasilitas yang ada buat aku ditarik sama orang tua aku. Karena itu aku
nggak semangat belajar, lagian tanpa itu semua rasanya hampa. Untung I- pod aku
nggak ikut di sandra.”
(Sambit mengeLuarkan I-pod miliknya)
MIMI : “What, I-pod baru KA! Pinjem dong?”
KARA : “Dasar kamu nggak bisa lihat barang bagus sedikit.”
MIMI : “Aduch, please dech Cha, tinggal pinjemin aja apa susahnya sich?”
KARA : “Iya ini aku pinjemin, tapi jangan sampai rusak ya?”
MIMI : “Gitu dong, dari tadi napa? Masak pakai ceramah dulu?”
KARA : “Anak ini udah di pinjemin masih aja nyebelin, dasar Miss Lebay.”
IGO : “Katian ml kok ma[ah rebut soal I-pod sich? Kalian nggak inget kita seKARAng lagi
bahas tentang apa?”
AFIKA : “Lebih baik sekARAng kita kembali ke permasalahan awaL Oke?”
KARA, MIMI, IGO, GILANG “Oke dech.”
GILANG: “Menurut aku sikap orang tua kamu ada benarnya juga KA. Jadi, kamu nggak perlu
jadi pendiam kayak gini. Bawa Enjoy aja .“
KARA : “Emang bener. Tapi, tanpa semua itu aku jadi tambah malas belajar karena bosen
nggak ada hiburan. Aku sudah cukup tertekan harus belajar terus menerus. Orang tua aku nggak peduli sama aku lagi, mereka selalu nuntut ini, itu tapi mereka nggak mikir gimana perasaanku. Mereka hanya tau keinginan mereka harus terpenuhi, tanpa berfikir kemampuan aku. Mereka egois!”
(Sambil menangis)
IGO : “Sudah hapus air mata kamu. Lebih baik sekarang kita cari jalan keluarnya.”
MIMI : “Aha, aku punya ide, aku punya ide, ide ini bagus, ide ini untuk kita.”
KARA, MIMI, AFIKA, GILANG : “Apa? Dasar Miss Lebay.”
MIMI : “Emh, bagaimana kalau kita batasi pemakaian fasititas yang ada. Selama inikan
setiap hari, setiap jam, setiap menit and setiap detik kita setalu tergantung sama
fasilitas yang ada.”
KARA : “Bener juga kamu MI. Aku jadi sadar, kalau kita selalu tergantung sama fasiLitas
yang kita punya, kita bakalan jadi anak manja dan selalu tergantung sama apa yang ada. Emang susah buat kita merubah kebiasaan yang sudah mengakar di dalam diri kita. Tapi, apa kalian bisa ninggalin itu semua? Biar aku aja yang menjalankan ini semua. Aku punya sahabat seperti kalian juga sudah cukup buat aku. tapi aku masih butuh paling tidak HP sich.”
(Mereka tertawa bersama)
MIMI : “Emh, gimana ya?”
AFIKA : “Aku bisa kok MI. inikan ide kamu, kok malah kamu yang jadi ragu sich?”
MIMI : “Uh, tadi aku nggak usul enak yach. Tapi, aku bisa kok. Demi sahabat aku tersayang.
Tapi sesekali nggak apakan?”
AFIKA : “Ya nggak apalah. Namanya juga masih proses. Tapi jangan terlalu sering yach?”
IGO : “Intinya kita setuju sama usul MIMI tadi. Lagian selayaknya sahabat sejati itu
selalu ada buat sahabatnya yang lagi butuh bantuan. Kamu sedih, kita juga ikut
sedih . Karena kita merasa ada yang hilang. Kita juga ngerasa nggak enak
katau kita having fun, tapi kamunya malah sedih, susah, campur aduk dech. Lagian kita juga harus konsentrasi sama UAN. Bener nggak?”
KARA : “Bener, kalau gitu terima kasih ya guys.”
MIMI, AFIKA, IGO,GILANG : “Sama-sama. Kita sayang kamu KA.
(Sambit berpetukan)
Akhirnya mereka berempat menyepakati perjanjian yang tadi diusulkan MIMI. Mereka berharap hal ini) dapat memberikan hasil yang balik pada UAN nanti. Hari demi hari mereka lalui penuh suka cita, dan tidak terasa waktu UAN telah tiba. Pada waktu pengumuman hasil UAN, mereka lulus dengan nilai yang memuaskan. Dan mereka di terima di SMA yang mereka inginkan selama ini. Sampai SMApun mereka tetap bersama
0 Response to "Percakapan Drama 5 Orang Bahasa Indonesia Tentang Persahabatan "
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan baik dan sopan, bila ada kesulitan silahkan bertanya