Artikel Pengolahan Kulit Buaya
Pengolahan Kulit Buaya
Disinilah tempat kulit buaya diolah menjadi berbagai produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi, seperti tas, dan berbagai aksesoris dari kulit lainnya. Sebelum dibentuk menjadi berbagai jenis produk, kulit buaya mentah terlebih dahulu dicuci dan diolah.
Disinilah tempat pengolahannya dengan menggunakan mesin khusus yang disebut molen. Semua kulit yang diolah disini berasal dari buaya yang telah berusia 2 sampai 3 tahun. Kulit buaya yang telah diolah dan diberi warna kemudian disemprot cairan kimia, agar dapat bertahan lama.
Kulit lalu dijemur di ruangan pengeringan. Proses pengeringan memakan waktu hingga 12 jam, dengan suhu 40 derajat celsius. Setelah kulit buaya kering, lalu dipilih yang berkualitas bagus untuk diproses lebih lanjut.
Kulit yang telah kering lalu dipoles lagi dengan digosok batu akik. Sehingga warnanya mengkilap dan lebih bercahaya. Untuk melengkapi kulit luar, diproduksi juga kulit dari binatang lain yang lebih lembut, sebagai bahan pelapis bagian dalam tas. Biasanya digunakan kulit sapi, kulit kambing, dan kulit domba.
Setelah seluruh bahan selesai dibuat, selanjutnya dirangkai di ruang produksi. Disinilah proses pemolesan akhir dilakukan, agar diperoleh berbagai jenis tas dan aksesoris dari kulit yang berkualitas.
Selain kulit buaya, di tempat ini juga dibuat tas dan aksesoris dari kulit reptil lainnya, seperti ular dan biawak. Namun kualitas kulit buaya tetap tertinggi dan harganya paling mahal. Produk yang telah selesai dibuat kemudian diletakkan di ruangan pamer.
Di tempat ini dapat dilihat berbagai jenis tas, dompet dan aksesoris dari kulit lainnya. Berbagai produk dari kulit ini dipasarkan di dalam negeri, dan juga diekspor ke berbagai Negara. Seperti Jepang, Dubai, Amerika Serikat, Australia dan negara - negara Eropa.