Cerpen Tentang Persahabatan : Inilah Persahabatan



INILAH PERSAHABATAN
Cerpen Karangan: Galuh Rengganis Nugrahaini

Aku menatap adik-adik kelas yang sedang bermain di lapangan sekolah tanpa teman di sebelahku. Aku adalah murid baru di sekolah ini. Tak ada yang mendekatiku di sini. Ku rasa mereka tak ingin berkenalan dan bermain denganku. Padahal, aku ingin sekali bisa berteman dengan mereka. Aku seperti diasingkan di sini.

Teet! Teet! Teet!

Bel sekolah berbunyi, tanda waktu masuk kelas tiba. Aku tak punya teman di sebelah bangkuku. Yang ada hanyalah tas ungu yang berhias bunga mawar putih dari kain. Setelah pembelajaran di sekolah usai, aku berjalan kaki menuju rumah yang lumayan dekat dari sekolah. Setelah sampai di rumah.

“Siang Narisha.. Gimana sekolahnya?” Tanya Mama. Pertanyaan itu selalu dilontarkan padaku setiap pulang sekolah.

“Biasa ma..” Jawabku singkat. Aku pun menaruh tas ke meja belajar, lalu melepas sepatu dan kaos kaki setelah itu aku taruh ke rak sepatu. Aku menuju kamar mandi untuk mencuci tangan dan kaki sebelum masuk ke kamar. Aku pun merenggangkan tubuh di kasur.

“Cape banget..” Keluhku.

“Sha, waktunya makan siang!” Panggil Mama dari bawah. Aku pun menuruni tangga dan menuju meja makan.

“Kok kamu murung gitu sih mukanya?” Tanya Mama.

“Dari kemarin-kemarin juga seperti ini mukaku ma..” Jawabku.

“Ya sudah, kita hari ini makan ikan bakar sama sayur bayam, nanti kamu jangan lupa minum jus strawberrynya ya!” Ujar Mama.

“Ya ma” Balasku.

Setelah minum jus.

“Alhamdulillah.. Ma, aku ke kamar dulu ya mau ngerjain PR” Ucapku.

Satu jam berlalu, aku tertidur setelah mengerjakan PR.

Keesokkan harinya. Aku kembali duduk melihat adik-adik kelas bermain di lapangan. Tiba-tiba seseorang mendekat.

“Hai! Aku boleh duduk bersamamu?” Tanya anak itu.

“Tentu, Siapa namamu?” Tanyaku.

“Oh, kenalin aku Audy kelas 6 C.” Kata anak yang bernama Audy sambil mengulurkan tangannya.

“Oh, aku Narisha. Kelas 6 C juga. Aku baru tadi pagi melihatmu. Kau murid baru kan?” Jawabku sambil membalas uluran tangan Audy.

“Iya, mungkin tadi gurunya lupa memperkenalkan diriku di depan kelas. Ah, sudahlah..” ujar Audy.

Setelah perkenalan itu, aku dan Audy semakin dekat. Tetapi, pada hari ini terjadi sesuatu yang aneh dari Audy. Dia tampak pucat dan lesu.

“Kamu sakit?” Tanyaku.

“Aku gak apa-apa kok” Jawabnya.

“Tapi wajah kamu pucat banget.. Aku anter ke UKS ya” Ujarku.

“Ya udah, anterin aku ya..” Balas Audy dengan suara yang lirih.

Keesokkan harinya, tak ku temui wajah cantik Audy. Saat pulang sekolah, aku ingin menjenguk Audy. Tetapi, saat sampai di rumah Audy, rumah itu sepi sekali.

“Sepertinya tak ada orang di sini. Apa mungkin ya Audy di rumah sakit?” Gumamku. Sayangnya, Audy juga tak memiliki handphone. Padahal aku ingin menelponnya.

Berhari-hari Audy tak masuk sekolah. Aku semakin was-was. Bu Leni guruku, masuk ke kelas. Wajahnya tampak sedih.

“Anak-anak, salah satu teman kalian, Thalia Audy Julia telah dijemput oleh Yang Kuasa di umur 12 tahun. Dia telah berobat kesana-kemari untuk menyembuhkan dari penyakit kanker yang sudah lama ada di tubuhnya. Tetapi, Tuhan berkehendak lain.” Ujar Bu Leni. Aku tak percaya dengan berita itu. Aku harap, aku ini sedang bermimpi buruk, tak kuasa aku membendung air mata. Aku ingin teriak, tapi aku tak bisa. Rasanya, aku ingin pingsan. Rasa campur aduk ada di hatiku saat ini.

Sepulang sekolah, aku melayat di rumah Audy bersama orangtuaku. Bu Ratna, Ibu dari Audy mendatangiku dengan raut muka sedih.

“Terima kasih telah menjadi sahabat Audy selama ini. Dia menjadi periang saat mengenalimu. Dia selalu bercerita tentangmu. Kata Audy, kamu adalah sahabat terbaik baginya. Terima kasih sudah membahagiakan dia ya..” Ucap Bu Ratna.

“Iya bu.. Dia anak yang baik” Balasku, aku pun memeluk Bu Ratna.

Walaupun Audy sudah tidak ada di sampingku, dia akan selalu ada di hatiku.


0 Response to "Cerpen Tentang Persahabatan : Inilah Persahabatan"

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan baik dan sopan, bila ada kesulitan silahkan bertanya